PETANIKU MERINTIH KEPILUAN

PETANIKU MERINTIH KEPILUAN - Hallo sahabat Belajar Pertanian Organik, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PETANIKU MERINTIH KEPILUAN, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pengetahuan Umum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : PETANIKU MERINTIH KEPILUAN
link : PETANIKU MERINTIH KEPILUAN

Baca juga


PETANIKU MERINTIH KEPILUAN



 
^^ Lagi ngapain ya si kakek petani ? Mungkin Kakek ni yang lagi benerin sepedanya disawah ^^


Sektor pertanian di Indonesia sat ini bisa dikatakan pada posisi yang sangat kurang berimbang dengan pesatnya perkembangan dan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pertanian di Indonesia seolah jalan ditempat, bisa dibutikan karena Indonesia yang masih mengimpor bahan dan sandang pangan dari negara Luar. Contohnya beras, kedelai, gula dan masih  banyak lagi . Anda bayangkan saja " Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) seperti dikutip detikFinance, Minggu (10/6/2012) impor terbesar datang dari negara Vietnam yaitu sebanyak 416 ribu ton dengan nilai US$ 233 juta. Untuk bulan April, beras asal negeri ini yang masuk ke tanah air sebanyak 26 ribu ton dengan nilai US$ 13 juta" . Beras asal Thailand yang masuk ke Indonesia hingga bulan April sebanyak 222 ribu ton dengan nilai US$ 128 juta. Pada bulan April saja, beras yang masuk sekitar 10 ribu. Lalu, beras dari India sebanyak 150 ribu ton dengan nilai US$ 70 juta. Beras dari Pakistan sebanyak, 36 ribu ton dengan nilai US$ 14 juta dan beras dari China sebanyak 1.880 dengan nilai US$ 7 juta .sumber disni.  Indonesia masih menggantungkan hidupnya terhadapa bangsa lain, pantas saja bangsa lain itu bisa semena-mena terhadap bangsa yang kita cintai ini. Ada yang bilang, Suatu negara itu kuat, apabila pundasinya kuat. Lantas bagaimana dengan bangsa kita yang katanya "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh"? Bagaimana kita bersatu? Rakyat kita aja kelaparan , bersaing mendapat makanan, siku kanan siku kiri, mengais rezeki dengan cara yang tidak layak dan pantas.  

Di kota bengkulu saja yang dikenal dengan kota yang masih kecil dan bergerak perlahan, jumlah pengamen, anak jalanan, perampok, pencuri, sudah sangat banyak, bagaimana Indonesia kuat apabila rakyatnya dipenuhi dengan rasa khawatir? Suatu bangsa yang kuat , apabila pertaniannya kuat, jumlah sandang pangan di Negaranya tercukupi. Itulah powernya.  Kita lihat negara thailand dan negara lain yang kuat sektor pertaniannya. Lantas , bagaiamana dengan Negara Amerika Serikat? Mereka kan tidak punya sektor pertanian yang luas? Memang tidak luas , seluas Indonesia. Tapi jangan anda katakan negara yang disebut negara kuas itu tidak punya sektor pertanian yang maju. AS bisa mengekspor hasil pertanian mereke ke negara tetangga, sungguh hebat bukan ? Ya memang hebat, karena pertaniannya hebat, cara bertaninya hebat, teknologinya hebat , dan pemerintahnya hebat dengan kebijakan, peraturan,  yang dibuat. Bukan maksud penulis membeda-bedakan Bangsa kita ini dengan Bangsa lain, tapi ini sebagai fakta yang nyata bagi kita bahwa kita lemah dalam bidang pertanian. Siapa yang  patut kita salahkan ? Mari kita renungkan kembali , apa kita benar-benar tidak merasa bersalah ?  Apa petani yang salah ? Pemerintah yang salah ? Saya mengatakan kita semua salah. 

Kesalahan kita adalah ketidak jelian kita, ketidak tegasan kita, berkurangnya rasa tanggung jawab, moral, semakin tinginya ilmu gengsi kita, ilmu egois kita dan masih banyak lagi. Saya ingin bertanya kepada anda. Apakah yang anda makan setiap hari? Nasi !? Ya, saya makan nasi, darimana datangnya nasi? Dari gabah yang ditanaman petani di ladang dan diolah menjadi nasi. Kita pintar menjawabnya, tapi kita tidak pintar melaksanakannya. Banyak yang bilang, petani itu seolah-olah adalah pekerjaan yang tidak layak, tidak bergengsi dan gengsi menjadi petani. Dia rela jadi buruh kasar, disuruh dicaci maki, asal tidak sebagai petani. Contoh lain, lihat saja anak petani. Banyak mereka yang malu jadi anaka petani,  tidak mau jadi seorang petani . Lihat saja perbedaan jumlah pendaftar calon mahasiswa anak pertanian dibanding dengan keguruan , ilmu sosial, hukum dan lain sebagainya. Sungguh miris sekali melihat ini. Siapa kelak yang mnjadi penerus pertanian kita ? Siapa yang kelak memberi kita makan ? Apa bisa kita terus bergantung pada nyawa orang lain? pada bangsa lain ? apa bangsa kita punya masa depan apabila hal ini terus terjadi ? Menjadi seorang petani bukanlah hina tapi mulia, memberi dan mencukupi kebutuhan kita dan orang lain. Kenapa citra petani sedemikian tidak baiknya dimata kita? sedemikian rendahnya dimata kita ? padahal dia yang berjuang menggarap tanah untuk memberi kita kebutuhan pangan kita? Lihat juga saja berapa banyak petani di Indonesia yang semakin hari berpindah atau beralih profesi karena tidak bisa memenuhi kebuthan mereka. Karena mereka juga tdak mendapat apa yang mereka inginkan, yaitu kemakmuran dan kesejateraan keluarganya. 

Sungguh tidak adil bagi mereka yang katanya embel-embel untuk memajukan petani, kemakmuran rakyat petani, rakyat kecil dan sebagainya. Misalnya , subsidi pupuk yang kataknya diberikan kepada petani dengan harga yang lebih murah, tapi nyatanya apa? Pupuk subsidi diberikan kepada mereka yang tidak mampu untuk meyediakn modal untuk proses produksi , tai nyatanya apa? Apakah dengan memberikan beras bulog cukup? dan lihat lagi, apakah beras itu sampai hanya kepada mereka yang tidak mampu ? apakah beras itu masih dalam kondisi yang layak dikonsumsi ? Banyak beras yang tidak layak digunakan lagi seperti yang dimuat surat kabar ,suaramerdeka.com – Komisi B DPRD Kabupaten Magelang menemukan beras untuk rumah tangga miskin (raskin) kualitas buruk dibagikan kepada warga Plalar, Pakis.”Beras yang dibagikan berwarna merah kecoklatan, ada binatang-binatang kecil seperti kutu, dan ada semacam lamatnya. Sehingga beras kempel tidak mawur,” kata Esti Wahyuni, anggota Komisi B, Minggu (14/10).Drs Suwarso, anggota Komisi B lainnya, menyatakan, raskin itu tidak layak konsumsi. “Kami khawatir hal ini tak hanya terjadi di Plalar. Karena raskin yang dibagikan se-kabupaten tahun ini mencapai 1.617 ton untuk 107.808 RTS-PM,” tuturnya.Dia menyayangkan distributor raskin kurang memperhatikan kualitas beras. Terhadap raskin yang berkualitas buruk yang sudah dibagikan warga, pihak distributor diminta menggantinya dengan beras yang layak konsumsi.(sumber disini)

Kita juga salah, kita tahu bahwa bangsa kita tidak bisa mencukupi kebutuhan beras untuk bangsa ini. Banyak daerah daerah yang menderita kelaparan, karena tidak cukup bahan sandang dan pangannya. Tapi mengapa kita tidak belajar untuk  membudayakan diversifikasi pangan ? Perut kita terus kita biasakan untk memakan nasi dan kenyang apabila sudah memakan nasi. Mari kita pikirkan lagi, apa hanya dengan nasi membuat perut kita terasa kenyang? Kita perhatkan saudara kita, mereka juga butuh makan dan hidup dengan layak. Berapa banyak anggaran pembelanjaan negara untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan di Indonesia ini , kapan Indonesia akan berhenti mengimpor beras? Darimana saja uang yang digunakan pemerintah untuk anggran dana yang begitu besar tiap tahun? dan Berapa banyak jumlah hutang Indonesia terhadap luar negeri? Akankah hal ini akan terus berlanjut ?  Dunia ini memang kejam, kemudian diperkejam lagi dengan keserakahan umat manusia, hasrat manusia yang tidak bermoral, tidak bernaluri, hanya mementingkan pihak tersendiri, keputusan untuk kepentingan tertentu. Kita pikirkan kesejateraan para petani kita dan nasib para petani Indonesia.

Mari, jangan saling menyahkan. Tapi, saling merasa bersalah dan saling menumbuhkan rasa membutuhkan  untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. ! -Apriadi-
Sekian tulisan yang penuh dengan pertanyaan ini, semoga menjadi bahan renungan untuk kita semua. Penulis mohon maaf apabila ada salah penulisan, dan tidak ada maksud menyinggung hal tertemtu dalam tulisan yang tidak seberpa ini.
--Salam--


Demikianlah Artikel PETANIKU MERINTIH KEPILUAN

Sekianlah artikel PETANIKU MERINTIH KEPILUAN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel PETANIKU MERINTIH KEPILUAN dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2012/10/petaniku-merintih-kepiluan.html

0 Response to "PETANIKU MERINTIH KEPILUAN"

Posting Komentar