Sejarah Pertanian Organik

Sejarah Pertanian Organik - Hallo sahabat Belajar Pertanian Organik, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sejarah Pertanian Organik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Umum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sejarah Pertanian Organik
link : Sejarah Pertanian Organik

Baca juga


Sejarah Pertanian Organik


Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.

Gerakan organik dimulai pada tahun 1930-an dan 1940-an sebagai reaksi terhadap pertumbuhan pertanian ketergantungan pada pupuk sintetis. Pupuk buatan telah diciptakan pada abad 18, awalnya dengan Super fosfat dan kemudian diturunkan pupuk amonia yang diproduksi secara massal dengan menggunakan proses Haber-Bosch yang dikembangkan selama Perang Dunia I. pupuk awal ini adalah murah, kuat, dan mudah untuk transportasi dalam massal. Kemajuan serupa terjadi di pestisida kimia pada tahun 1940-an, yang membawa pada dekade yang disebut sebagai ‘era pestisida’.

Sir Albert Howard secara luas dianggap sebagai ayah dari pertanian organik.  Pekerjaan lebih lanjut dilakukan oleh JI Rodale di Amerika Serikat, Lady Eve Balfour di Inggris Raya, dan banyak orang lain di seluruh dunia.

Sebagai persentase dari total hasil pertanian, pertanian organik tetap kecil sejak awal. Sebagai kesadaran lingkungan dan meningkatkan kepedulian di antara populasi umum, pasokan yang awalnya menjadi gerakan yang digerakkan oleh permintaan-driven. Harga premium dari konsumen dan dalam beberapa kasus, subsidi pemerintah menarik banyak petani ke konversi. Di negara berkembang, banyak petani pertanian menurut metode tradisional yang dapat dibandingkan dengan pertanian organik tetapi tidak bersertifikat. Dalam kasus lain, petani di negara berkembang telah dikonversi untuk alasan ekonomi. Sebagai proporsi dari total global output pertanian, organik output tetap kecil, tetapi telah tumbuh dengan pesat di banyak negara, terutama di Eropa.

Pertanian organik merupakan suatu bisnis yang bernilai milyaran dolar meskipun pada perkembangannya, mengalami banyak hambatan. Dengan mengetahui sejarah pertanian organik di Amerika, kita dapat memahami kelebihan dan kelemahan serta solusi atas hambatan tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan pertanian di Amerika Serikat sangat banyak dan bervariasi, mulai dari iklim dan geofisika sampai kelembagaan dan sosial. Perkembangan pertanian di Negara tersebut dimulai dari penggunaan jenis tanaman yang sesuai dengan agroekologi sehingga sangat membantu dalam menghemat biaya produksi. Tanaman tersebut tumbuh dengan baik tanpa perawatan intensif karena secara ekologi sudah cocok.

Seiring berjalannya waktu, petani mulai mengharapkan keuntungan disamping produksi yang tinggi. Mereka ditekan oleh kemiskinan dan mungkin kebangkrutan karena sebagian besar lahan telah dialihkan sedangkan inovasi teknologi konstan. Oleh karena itu munculah teknologi baru yang lebih efisien yang dapat meningkatkan hasil dan mengurangi biaya produksi. Disini traktor dan peralatan pertanian lainnya mulai diperkenalkan sehingga penggunaan tenaga kerja berkurang. Selanjutnya pupuk, pestisida, dan zat pengatur mulai digunakan. Pada tahun 1945, pupuk nitrogen menjadi suatu keharusan bagi petani.

Intensifikasi dan industrialisasi pertanian akhirnya mulai menimbulkan dampak yang menghancurkan diri mereka sendiri. Masyarakat mulai sadar bahwa pupuk dan pestisida menyebabkan polusi karena sebagian besar berpindah dari tempat dimana pestisida diaplikasikan. Pestisida yang dirancang sebagai racun bagi organisme hidup, mulai dikhawatirkan akan meracuni manusia sendiri. Mesin pertanian yang mampu mengurangi tenaga kerja juga meninggalkan dampak yakni berkurangnya orang desa. Buruh-buruh tani di desa itu pergi ke kota karena tidak lagi memiliki pekerjaan.

Bukan hanya itu yang ditakuti masyarakat dari penggunaan bahan kimia dalam pertanian. Beberapa aktifis dan peneliti juga menunjukkan bahaya dari penggunaan pupuk dan pestisida dalam bidang kesehatan. Dari waktu ke waktu, orang-orang mulai peduli tentang bahaya pestisida bagi lingkungan dan bagi kesehatan manusia. Pada tahun 1940-an dan 1950-an, minat masyarakat terhadap produk-produk organik mulai marak. Tahun 1976, Balfour, membawa informasi penting bahwa terdapat hubungan antara kesehatan manusia dan produksi pangan.

Kemudian konsumen pun mulai meminta produk makanan bebas pestisida. Sejalan dengan itu, petani konvensional mulai merasakan penurunan kualitas tanah dan kesehatan lingkungan, hilangnya keuntungan karena berkurangnya pasar dagang, dan hilangnya budaya pedesaan. Mau tak mau petani menuruti keinginan komunitas yang menginginkan untuk membangun kembali hubungan manusia-lingkungan yang secara alamiah dipanggil untuk praktik organik. Komunitas tersebut adalah gelombang pertama petani organik Amerika.
Tahun 1960-an dan 1970-an pertanian organik mulai diterapkan dan tahun 1980-an, permintaan konsumen untuk makanan organik di Amerika Serikat tumbuh luar biasa.

Pada tahun 1972 ada upaya untuk menetapkan standar organik dan memberikan jaminan bagi konsumen. International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) sebagai lembaga standar pun dibuat. Selanjutnya banyak lembaga-lembaga lain yang memberikan label organik sehingga membuat konsumen bingung dan khawatir bila ada kesalahan dalam salah satu lembaga tersebut. Akhirnya The Organic Foods Production Act (OFPA) pun dibentuk pada tahun 1990. Ia menjadi sebuah standar nasional yang mengatur pemasaran produk pertanian organik.

Pada 21 Oktober 2002, semua produk yang dijual di Amerika Serikat yang menggunakan label organik sepenuhnya sesuai dengan aturan nasional. Program Organik Nasional atau The National Organic Program (NOP) mensyaratkan bahwa semua lembaga sertifikasi memperoleh akreditasi melalui USDA. Sejak tahun 1990-an, permintaan konsumen meningkat sekitar 20% per tahun terhadap produk makanan organik. Dan sampai saat ini, permintaan terhadap produk organik semakin meningkat.


Demikianlah Artikel Sejarah Pertanian Organik

Sekianlah artikel Sejarah Pertanian Organik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sejarah Pertanian Organik dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2013/04/sejarah-pertanian-organik.html

0 Response to "Sejarah Pertanian Organik"

Posting Komentar