Judul : Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!!
link : Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!!
Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!!
Potret Pertanian - Selamat berahir pekan sobat dimanpun berada, kali ini saya ingin membahas kata Preman ( Free man ), pasalnya gw sering keluar malam untuk menikmati dunia malam yang menurutku indah banget didalamnya, eiit jang suuzon dulu, dunia malam yang saya maksud disini adalah dunia lain dari DUGEM atau dunia gemerlap malam, Malam yang saya nikmati adalah sisi lain dunia malam yang membuat saya dapat lebih bersukur, lebih mengerti dengan sisi-sisi yang tabanyak orang lain mengerti, Dunia yang sangat bertolak belakang dengan dunia malam yang mungkin kalian kenal selama ini.
Tapi sebelumnya yuk kita bahas dahulu apa yang dimaksud Dunia Malam.!?
Dunia malam adalah aktifitas yang ada saat malam tiba. Hiburan malam, tempat hiburan, dan para penikmatnya adalah satu paket pengisi dunia malam. Malam hari adalah milik mereka yang mencari kesenangan duniawi. Waktunya untuk bersantai dan menikmati hidup. Misalnya saja bersuka ria di berbagai klab malam, kafe, diskotik, karaoke atau pusat hiburan lainnya.
Bagi orang-orang yang telah terbawa arus budaya barat ini, dunia malam bukanlah suatu aktifitas yang tabu bagi mereka. Bahkan hal ini telah menjadi suatu konsumsi diri. Orang-orang ini disebut sebagai penikmat dunia malam. Dari dunia malam inilah muncul sebuah trend yang disebut Dugem (dunia gemerlap).
Dugem adalah istilah gaul yang berasal dari singkatan dua kata: dunia gemerlap. Istilah ini menjadi sangat terkenal di Indonesia seiring dengan kebutuhan para eksmud (eksekutif muda) untuk menyeimbangkan diri dari tumpukan emosi dan rutinitas pekerjaan seminggu di kantor dan bisnis yang dikelolanya sendiri.
Berdugem-ria dengan menikmati suasana diskotik, cafe, bar atau lounge yang menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dengan volume yang keras yang merangsang badan ikut ‘shake n movin’ (berdisko) dan bergoyang semalaman bisa membuat orang merasa rileks dan bisa menghilangkan kepenatan di otak. Hal inilah yang membuat para penikmatnya tak dapat terlepas dari dugem dan menjadikannya sebagai gaya hidup mereka.
Dugem adalah istilah gaul yang berasal dari singkatan dua kata: dunia gemerlap. Istilah ini menjadi sangat terkenal di Indonesia seiring dengan kebutuhan para eksmud (eksekutif muda) untuk menyeimbangkan diri dari tumpukan emosi dan rutinitas pekerjaan seminggu di kantor dan bisnis yang dikelolanya sendiri.
Berdugem-ria dengan menikmati suasana diskotik, cafe, bar atau lounge yang menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dengan volume yang keras yang merangsang badan ikut ‘shake n movin’ (berdisko) dan bergoyang semalaman bisa membuat orang merasa rileks dan bisa menghilangkan kepenatan di otak. Hal inilah yang membuat para penikmatnya tak dapat terlepas dari dugem dan menjadikannya sebagai gaya hidup mereka.
Bagaimana sahabat semua udah paham kan denga yang disebut dunia malam. Sengaja saya malam itu yang bertepatan dengan malam jum'at berkeliling kota dengan berjalan kaki menelusuri lorong, lorong dan trotoar dikota yang saya tempati saat ini, kota padang.
Saya kebetulan melewati jalan yang dimana jalan itu terdapat tempat karaouke yang terkenal dikota padang, yang saat itu sedang ramai dikunjungi oleh orang, baik tua ataupun muda, serta wanita-wanita dengan pakaian seksi menarik mata saya untuk melihatnya sedikit lama, he he he... kan saya juga manusia, punya rasa punya hati. di tempat saya berdiri ada beberapa lelaki muda yang sedang memperhatikan tempat hiburan yang tepat berada di depan saya dengan segala aktifitas orang-orang yang keluar masuk dari tempat hiburan tersebut.
Ketika saya tanya kepada salah seorang yang berada didekat saya, wah rame banget pengunjungnya ya mas, dia spontan menjawab, ini kan malam Ladies, nah saya garuk-garuk kepala mendengar jawaban orang tersebut. Malam Ladies, Ini yang akan kita bahas dipostingan berikutnya, Malam Ledies.
Ini Dunia Malam Ku yang tak Banyak Kalian Tau...!!!, dunia malamku sangat berbeda dengan dunia malam yang kita bahas diatas, dunia malamku adalah dunia yang aku lihat dari kacamata ku sendiri, dunia yang kunikmati dengan caraku sendiri dikala aku sedang kangen sedang stress dengan hari-hari yang aku jalani, aku telah jalani dunia malamku ini sudah lama sekali, dunia dimana aku bisa merasa lebih bersukur dengan nikmat dari Tuhan yang tak bisa kita dustakan, Dunia dimana saya akan merasa Tuhan sangat sayang kepadaku, Dunia dimana aku bisa lebih bersabar dan bersukur dengan keadaan apapun yang terjadi pada diriku.
Kucari dunia malamku biasanya ke lorong-lorong gang kecil dalam kota, dipasar-pasar kota dan tempat-tempat dengan banyak tumpukan sampah, karena disanalah aku bisa dapati kehidupan yang sangat bertolak belakang dengan duni malam yang banyak disebut orang. disana sering kutemui Insan-insan malam yang sedang mengais rejeki ditumpukan sampah dengan membawa plasktik hitam atau karung yang warnaya lusuh dipundaknya.
Merekalah yang aku sebut insan dunia malamku yang mengais sampah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka esok pagi, yang sangat bertolak belakang dengan para penikmat dunia gemerlap malam, yang menghamburkan uang untuk sekedar kesenangan. dunia yang sangat bertolak belakang dengan yang mereka jalani harus mengais rejeki dikala kita sedang terlelap menikmati mimpi-mimpi diatas kasur empuk.
Bisakah kita bayangkan berapa penghasilan mereka yang mengais sampah, botol-botol air minum, plastik dan apapun yang bisa mereka jual kepengepul barang-banrang bekas. Mungkinkan penghasilan mereka diatas Rp. 50.000 keatas, saya rasa tidak sampai, kita bisa tanya berapasih harga botol air mineral, dalam stu karung besar saya rasa gak lebih dari 25 kg, jika harganya Rp. 500 aja mereka akan mendapatkan uang kurang lebih Rp. 12000,-an.
Disinilah saya akan merasa sangat sangat bersukur kepada Allah yang telah memberikan kita kemudahan dalam mengais rejeki untuk memenuhi kebutuhan kita. dengan kerjaan yang lebih ringan dan mudah dibandingkan dengan mereka yang mengais rejeki dimalam hari dengan penghasilan yang takseberapa, uang yang mereka hamburkan untuk sekedar hiburan yang semu, dengan ratusan dan jutaan rupiah yang keluar dari dompet. Lalu bagaimana dengan mereka yang mengais rejeki dengan mengais sampah,? untuk mendapatkan ratusan ribu harus beberapa malam mengorek-ngorek tempat sampah.
Alhamdulialh saya sering menikmati dunia malam saya dengan mencari keberadaan mereka ditempat-tempat sampah, dengan menyisihkan rejeki saya untuk mereka, walaupun tidak banyak, tapi ada hal yang mungkin gak pernah kalian rasakan. Ketika saya berikan sejumlah uang, ketika mereka menerima uang tersebut Subhanallah apa yang mereka katakan, "Trimakasih Nak, Allah yang akan membalasnya" itulah kata yang sering saya dapatkan dari mereka, dengan jumlah uang Rp. 10000 yang saya berikan mereka merasa sangat bersukur dengan wajah yang tak bisa saya lukiskan dengan kata-kata. Kalian bisa mencobanya sendiri kalau ingin mengetahuinya.
Lalu bagaimana dengan kita, atau anda yang menerima jutaan rupiah dari hasil kerja kalian, bisnis kalian yang menghasilkan jutaan rupiah. sudahkan kita bersukur dengan apa yang kita dapatkan, sudahkan kita merasa bahwa Tuhan begitu sayangnya kepada kita.
Maaf gak banyak yang saya bisa tulis, tapi ditulisan yang singkat ini dapat kita ambil hikmahnya, dan semoga bagi anda yang sering menikmati dunia malam dengan cara menghabiskan uang ditempat hiburan, bisa menyisihkan untuk insan dunia malam yang menghabiskan dunia malam kelam mereka di tempat sampah.
Yuk kita mulai hari ini untuk berbagi, salam santun Dunia malamku.
Demikianlah Artikel Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!!
Sekianlah artikel Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!! dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2017/02/ini-dunia-malamku-yang-tak-banyak.html
0 Response to "Ini Dunia Malamku Yang Tak Banyak Kalian Tau.!!!"
Posting Komentar