Prinsip Budidaya Minapadi

Prinsip Budidaya Minapadi - Hallo sahabat Belajar Pertanian Organik, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Prinsip Budidaya Minapadi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya Ikan, Artikel Budidaya Pertanian, Artikel Budidaya Petani, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Prinsip Budidaya Minapadi
link : Prinsip Budidaya Minapadi

Baca juga


Prinsip Budidaya Minapadi

Potret Pertanian - Budidaya ikan bersama padi merupakan pemeliharaan ikan di sawah yang dilakukan bersama dengan tanaman padi. Lamanya pemeliharaan adalah sejak benih padi ditanam sampai penyiangan I, penyiangan II atau sampai tanaman padi mulai berbunga, kira-kira umur tanaman padi 50 hari. Komponen budidaya minapadi meliputi hal-hal sebagai berikut:

Persiapan Benih Padi dan Persemaian
Padi yang cocok untuk usahatani minapadi adalah yang mempunyai sifat sebagai berikut: a) Perakaran dalam, b) Batang kuat dan tidak mudah rebah, c) Tahan genangan pada awal pertumbuhan, d) Daun tegak, e) Tahan hama dan penyakit, f) Produksi tinggi, dan g) Rasa nasi enak.
Persemaian dibuat pada lahan seluas 5% dari total lahan yang akan ditanami padi. Benih padi yang diperlukan berkisar 20-25 kg/ha. Persemaian siap ditanam berkisar antara 21-25 hari setelah sebar bibit. Cara tanam pindah dapat mengikuti model jajar legowo atau model biasa (jajar tegel).

Persiapan Lahan
Sebelum melaksanakan budidaya minapadi perlu persiapan lahan sebagai berikut:
  1. Pematang keliling pada petakan sawah harus kuat agar dapat menahan air dan tidak bocor. Pematang dilapisi dengan lumpur secara berkala agar bersih dan rapi. Apabila tanah mempunyai banyak pori-pori, pematang terluar perlu dilapisi dengan plastik agar tidak terjadi kebocoran. Pematang harus bebas dari gulma agar tidak menjadi sarang hama padi maupun ikan. Pematang sawah dibuat dengan ukuran lebar bawah 40-50 cm, lebar atas 30-40 cm dan tinggi 30-40 cm.
  2. Caren (palung didasar kolam) dibuat sesaat sebelum perataan tanah terakhir.
  3. Saluran pemasukan dan pengeluaran air diberi saringan yang dibuat dari kawat, bambu atau bahan lain agar ikan tidak keluar dari lahan sawah. Saluran pemasukan dan pembuangan perlu dimonitor. Apabila ada yang rusak atau bocor, pematang segera diperbaiki agar volume air disawah dapat dipertahankan.
  4. Tanah diolah dengan sempurna sampai kedalaman 15-20 cm. Ciri pengolahan tanah yang sempurna adalah sebagai berikut: a) perbandingan lumpur dan air 1:1, dan b) kalau logam stainless dicelupkan ke lumpur, maka lumpur tidak menempel.
    • Fungsi caren adalah: a) melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran, b) memudahkan panen ikan, c) tempat memberi makan ikan, d) memudahkan ikan bergerak keseluruh petakan, e) melindungi ikan dari serangan hama (burung, ular, dan musang), dan f) melindungi ikan dari panas akibat meningkatnya suhu air. 
    • Macam caren, yaitu: caren keliling pinggir, caren tengah, caren silang (palang), caren diagonal, caren kombinasi (palang dan keliling), dan caren pengungsian yang berbentuk kolam kecil ditengah petakan (refugee pond). Caren tengah atau caren palang dibuat sebelum meratakan tanah terakhir, sedangkan caren pinggir atau caren keliling dibuat pada saat pembuatan atau perbaikan pematang. Hindari pembuatan caren pinggir dekat tebing agar tidak terjadi kebocoran. 
    • Ukuran caren. Caren dibuat dengan ukuran lebar 40-45 cm, tinggi 25-30 cm, panjangnya tergantung pada panjang dan lebar petak sawah. Luas caren yang optimum adalah 2-4% dari luas petakan. Hasil padi tidak berkurang karena produksi tanaman padi yang berada di baris pinggir pada umumnya lebih tinggi daripada padi yang posisinya dibagian dalam petakan (border effect). Kondisi seperti ini yang dapat menggantikan kemungkinan turunnya produksi padi akibat terpakainya lahan untuk caren.
  5. Kolam penampungan dibuat untuk menampung ikan pada saat dilakukan panen sehingga ikan mudah ditangkap. Kolam ini sebaiknya dibuat di sekitar saluran pengeluaran. Ukuran kolam/bak tergantung pada sawah yang tersedia sehingga dapat menampung semua ikan yang dipelihara. Bak penampungan harus lebih dalam daripada kemalir/saluran, sehingga pada saat saluran kering bak ini masih terisi air untuk menampung ikan. (shr)


Demikianlah Artikel Prinsip Budidaya Minapadi

Sekianlah artikel Prinsip Budidaya Minapadi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Prinsip Budidaya Minapadi dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2017/03/prinsip-budidaya-minapadi.html

0 Response to "Prinsip Budidaya Minapadi"

Posting Komentar