Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan

Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan - Hallo sahabat Belajar Pertanian Organik, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Laporan praktikum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan
link : Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan

Baca juga


Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan


LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN INDUSTRI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Daya kecambah/ tenaga tumbuh adalah daya untuk berkecambah dinyatakan dengan banyaknya biji yang berkecambah dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam (%). Dan ini menyatakan viabilitas dari penelitian tersebut. Waktu yang diperlukan untuk berkecamabah ini ternyata berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman.                                                        Penurunan daya kecambah benih terjadi karena factor derajat keasaman dan factor gula yang tinggi dalam ( pulp) . Ekstraksi dibuat untuk mempercepat perkecambahan dan menghilangkan pulp buah kakao.
Tujuan :
TINJAUAN PUSTAKA
            Perbanyakan tanaman secara generatif adalah perbanyakan tanaman dengan mengawinkan dua individu tanaman atau bagian dari individu yang terpisah sehingga menghasilkan individu baru yang memiliki campuran sifat kedua tanaman induknya. Perbanyakan generatif biasanya dilakukan dengan spora tau benih.
Keuntungan yang diperoleh dari perbanyakan generatif adalah sebgai berikut :
1. Merupakana cara perbanyakan tanaman yang paling muirah, murah seta tidak memrlukan tenaga ahli.
2. biasanya menghasilkan tanaman yang lebih sehat, produkrif dan daya hidupnya lebih lama.
3.memungkinkan adanya perbaikan-perbaikan lewat persilangan baru
4.menghasilkan tanaman yang berakar tunggang dalam sehingga tahan terhadap bahaya kekeringan, banjir, dan tahan rebah. Bibit kakao sebagai bahan tanaman kakao dapat dibiakkan dengan biji, okulasi, cangkok dan stek, yang biasa digunakan adalah dengan biji, okulasi dan stek. Untuk mendapatkan bahan tanam yang sehat dan jagur benih yang digunakan sebaiknya digunakan dari pohon induk terpilih yang telah teruji kualitasnya. Biji yang digunakan untuk benih dari buah yang tua pada bagian tengah buah, yakni 2/3 bagian dari untaian biji. Biji bagian pangkal dan ujung tidak diikutsertakan sebagai bahan tanam .
            Adanya keuntungan-keuntungan tersebut diatas maka beberapa jenis komuditi sesuai maksud dan tujuannya, perbanyakan tanaman secara generatif ini masih tetap dipertahankan. Sekalipun demikian keberhasilan perbanyakan generatif sangatlah dipengaruhi oleh mutu/kualitas benih.
            Lambatanya penuruanan daya kecambah/viabilitas benih di dalam buah sering dihubungakan dengan. Dalam Pembibitan tanaman kakao yang  dilakukan dalam kantong plastik (polybag).namun  sebelum dipindahkan ke dalam polybag terlebih dahulu biji-biji tersebut dikecambahkan dalam bedengan persemaian.
            Benih yang didederkan pada persemaian dalam keadaan tegak, dimana ujung biji tempat tumbuh radikula ditegakkan di sebelah bawah. Jika keadaan lingkungan mendukung pertumbuhan benih, maka benih tersebut akan berkecambah pada umur 4 – 5 hari setelah pedederan, tetapi biji yang belum berkecambah masih dapat dibiarkan selama 2 – 3 hari sebelum dibuang sebagai biji apkir bagi yang tidak tumbuh.
BAB III
METODOLOGI


1.1.      Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan adalah buah coklat, abu sekam padi/ jerami padi, abu alang-alang, abu dapur, tanah (topsoil), pupuk kandang, polibag, dithane M-45, pemukul kayu, naungan, pisau, pasir dan bak tempat perkecambahan.
1.2.      Metode pelaksanaan/Rancangan yang digunakan
Percobaan/praktikum ini disusun dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), yang diulang 4 kali yang menggunakan faktor tunggal yaitu M1 = media ekstraksi serbuk gergaji, M2 media ekstraksi abu dapur, M3 = sekam M4 = tanpa media ekstraksi. Masing-masing kelompok ulangan.
1.3.      Cara kerja

1.       Persiapan benih
-          Mengambil buah coklat yang telah masak, buah benih coklat dipecah dengan menggunakan pisau, kemudian benih dipotong menjadi 3 bagian (1/3 bagian ujung, 1/3 bagian tengah, 1/3 bagian pangkal), untuk praktikum ini hanya diambil bagian tengahnya saja.
-          Benih kemudian diekstraksi sesuai dengan : Media ekstraksi gergaji (SB), media ekstraksi abu dapur (AD), media ekstraksi sekam padi (SP), tanpa media ekstraksi (TE)
-          Persiapan tanah : Campurkan tanh dengan pupuk kandang perbandingan 1:1
Masukkan campuran tanah dan pupk kandang tersebut kedalam polibag sehingga ketinggian media 1-2 cm dari atas bibir polibag.
-          Persiapan tanam dan penanaman
·         Benih yang tealah diekstraksi tersebut ditanam pada media dalam polibag, dengan cara membenankan 2/3 bagian benih.
·          Setiap kelompok mengamati lima (5) benih dari masing-masing perlakuan media ekstraksi.
·         Setiap kelompok merupakan ulangan dari kelompok lainü
 Benih yang ditanam dalam polibag disusun bawah naungan
ü
 Berikan dithen M-45 dengan cara direndam selam 2 menit (5 mg/air)

1.4.      Pengamatan

a.       Pengamatn dilakukan setiap minggu sejak penanaman (kecuali variabel persentase benih berkecambah dan umur berkecambah)
b.      Variabel yang diamati meliputi
-          Persentase benih berkecambah, diamati 10 hari setelah penanaman benih
-          Umur berkecambah, diamati setiap hari, apabila 4 benih sudah berkecambah maka hal tersebut merupakan umur berkecambah.
-          Tinggi tanaman/bibit, diukur setela tanaman berumur 1,5 bulan
-          Jumlah daun, diukur setelah tanaman berumur 1,5 bulan
-          Diameter batang, diukur setelah tanaman berumur 1,5 bulan (diukur mulai dari 1 cm pada pangkal batang).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil :
Tanaman kakao berkecambah dan berhasil dilakukan .

1.5.      Pembahasan
Interaksi keempat perlakuan tersebut dapat kita ketahui bahwa tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol yang dikombinsaikan dengan biji yang berasal dari buah bagian ujung. Data ini cukup untuk menggambarkan bahwa kita sebaiknya menggunakan abu alang-alang kita akan menghilangkan pulp dari biji kakao bila kita akan mengecambahkan kakao sebab dengan mengunakan pulp yang lebih halus butirannya maka pulp yang menempel pada biji kakao akan lebih cepat lepas sehingga biji kakao akan cepat tumbuh dan berkembang. Sedangkan bagian buah yang baik untuk dikecambahkan adalah baian ujung sebab pada bagian ini suplai bakal tanaman muda telah siap dbandingkan dengan bagian tengah aau pangkal. Tetapi bagian ini tidak baik jika digunakan untuk bibit sebab bagian ini kurang bagus untuk hasil tanaman. Meskipun pertumbuhan awalnya baik tetapi bagian ini tidak baik untuk dijadikan bibit.
Dari hasil bahwa tanaman kakao (benih kakao) yang diperlakukan dengan beberapa jenis abu sangat berbeda. Abu yang digunakan pada praktikum ini adalah abu alang-alang, abu dapur dan abu sekam. Sedangkan bahan tanam yang digunakan berasal dari tiga bagian buah kakao yaitu bagian pangkal, bagian tengah dan bagian ujung.
               Pada perlakuan kontrol, biji kakao tidak diperlakukan apa-apa sehingga pulp yang terdapat pada biji kakao tetap ada akibatnya biji kakao yang dikecambahkan akan lama mengeluarkan kecambah. Peristiwa ini terjadi karena pulp yang membungkus biji mempunyai suatu rekatan yang apabila mengering dapat melengketkan dengan biji kakao sehingga biji kakao lama berkecambah. Pulp kakao ini juga mengandung rasa yang agak manis sehingga akan mengundang serangga untuk mengerogoti biji kakao akibatnya banyak biji kakao yang tidak tumbuh.
Untuk sumber biji yang berasal dari bagian buah juga berpengaruh terhapa tingggi tanaman. Pada data diatas dapat dilihat bahwa tingi tanaman tertinggi diterdapat pada bii yang berasal dari ung buah hal ini dikarenakan pda bagian ujung buah, biji tanaman lebih cepat tuanya dibandingkan pada bagian awal karena pembentukan biji yang paling awal adalah bagian ujung dahulu kemudian bagian awal. Sedangkan tinggi tanaman terendah terdapat pada biji yang berasal dari bagian pangkal hal ini terjadi karena buah bagian pangkal terjadinya lebih belakangan sehingga tuanya benih juga lebih lambat dan ini akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Profil singkat komoditi Kakao. www.iccri.net. Download 1 mei 2012

Prasetyo, dkk. 2011. Penuntun praktikum Budidaya Tanaman Tahunan. Laboratorium Agronomi UNIB, Bengkulu.
Rahardjo. P. 1981. Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap daya tumbuh benih coklat. Menara Perkebunan.


Demikianlah Artikel Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan

Sekianlah artikel Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2012/07/perlakuan-benih-kakao-sebelum.html

0 Response to "Perlakuan benih kakao sebelum dikecambahkan"

Posting Komentar