Judul : PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN
link : PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN
PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN
“PERLAKUAN BENIH SEBELUM DIKECAMBAHKAN TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KOPI (COFFEA CANEPHORA)”
(Aprialdi)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Terdapat cara perbanyakan tanaman , yaitu vegetative dan generatife. Perlakuan benih
Sebelum dikecambahkan pada umumnya bermcam-macam. Karena tidak semua benih diperlakukan sama hal tersebut tergantung akan jenis benihnya .
Perlakuan benih dalam praktikum ini adalah tujuannya untuk mempercept perkecambahan benih di polibag. Maka dibuatlah perlakuan benih dengan menghilangkan lender yang terdapat pada benih. Kopi.
Benih yang dibuat dengan perlakuan dengan hal tersebut pada umumnya seragam berkecambah, dan cepat tumbuh. Tanaman kopi adalah suatu jenis tanaman tropis, yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah yang tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan tanaman. Daerah-daerah di bumi ini yang tidak cocok untuk ditanami tanaman kopi, yaitu pada garis Lintang Utara Lautan Pasifik, daerah tropis di gurun Sahara, dan garis Lintang Selatan seluruh Lautan Pasifik serta Australia disebelah Utara dimana tanahnya sangat tandus.
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara memperlakukan benih kopi selama pra-perkecambahan dan untuk melihat pengaruh perlakuan tersebut terhadap pertumbuhan kecambah kopi.
Manfaat yang diharapkan
Setelah melakukan kegiatan praktikum ini diharapkan kami mengetahui cara mengekstraksi, mengatahui jenis ekstrak apa saja yang dapat digunakan untuk menghilangkan pulp pada benih kopi dan ekstraksi yang tepat untuk benih kopi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mutu benih sangat berpengarih pada hasil yang akan didapat, apabila kita menggunakan benih yang sembarangan maka berpeluang besar kit mendapat hasil yang tidak malksimal. Apalagi tidak memperlakukan benih dengan baik dan benar sebelum ditanama/dikecambahkan. Tanama kopi pada umumnya memang gampang tumbuh dan bisa tanpa perlakuan apa pun , tapi kadang kala tanaman kopi berkecamah kurang lebih 1 bulan lebih baru berkecambah. Apabila kita tidak memperlakukan (kontorl) secara umum benih dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
Benih murni yaitu benih dari suatu varietas atau klon atau galur tertentu dan tidak tercampur benih/varietas/galur yang lain dimana tidak diketahui jenis dan sifatnya.
Benih homegen yaitu benih secara fisik-mekanik tidak tercampur denganü bahan-bahan yang tidak merusak, misalnya batu kerikil, butir-butir tanah, biji-biji hampa atau rusak dan biji-biji gulma
.
Benih murni yaitu benih dari suatu varietas atau klon atau galur tertentu dan tidak tercampur benih/varietas/galur yang lain dimana tidak diketahui jenis dan sifatnya.
Benih homegen yaitu benih secara fisik-mekanik tidak tercampur denganü bahan-bahan yang tidak merusak, misalnya batu kerikil, butir-butir tanah, biji-biji hampa atau rusak dan biji-biji gulma
.
Dengan perlakuan benih sebelum dikecambahkan di Polibag, atau di pembibitan, maka terlebih dahulu diperlakuakn dengan membuang lender pada biji kopi, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses dormansisehingga cepat perekcambahanaya mengurangu resiko benih akan diganggu hama, karena benih kopi manis.
Secara ekonomis pertumbuhan dan produksi tanaman kopi sangat tergantung pada atau dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah. Kebutuhan pokok lainnya yang tak dapat diabaikan adalah mencari bibit unggul yang produksinya tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit. Setelah persyaratan tersebut dapat dipenuhi, suatu hal yang juga penting adalah pemeliharaan, seperti: pemupukan, pemangkasan, pohon peneduh, dan pemberantasan hama dan penyakit.
Pertumbuhan tanaman kopi juga dapat dipengaruhi variteas tanaman yang akan digunakan. Upaya untuk memperpersebar proporsi kopi tersebut harus diikuti dengan menyedikan paket teknologi bibit unggul. Bibit unggul diperoleh melalui/ sambungan antara kultivar kopi arabika. Koleksi fakultas pertanian Universitas Bengkulu mempunyai sepuluh genotype kopi arabika yang berumur satu tahun (ditanam 2006). Tanaman tersebut perlu dipelihara, terutama penambahan unsure hara melalui pemupukan. Negara-negara pembeli kopi utama, sekarang ini muncul keinginan untuk menkonsumsi produk kopi organic dan pola kebun berwawasan lingkungan dan berkelanjutan (environmental friendly coffe). Kopi organic memiliki harga jual lebih tinggi dibanding kopi biasa, hal tersebut disebabkan meningkatnya kesadaran lingkungan dan kesadaran kesehatan dimasyarakat . Selain itu, perbanyakan tanaman secara generatif merupakan perbanyakan tanaman dengan cara mengawinkan dua individu tanaman atau bagian dari individu yang terpisah. Sehingga akan menghasilkan individu baru yang memiliki campuran sifat kedua tanaman induknya. Perbanyakan generatif biasanya dilakukan dengan spora tau benih.
Keuntungan yang diperoleh dari perbanyakan generatif adalah sebgai berikut :
-Perbanyakan tanaman yang paling muirah, murah seta tidak memrlukan tenaga ahli.
-Perbanyakan tanaman yang paling muirah, murah seta tidak memrlukan tenaga ahli.
-Biasanya menghasilkan tanaman yang lebih sehat, produkrif dan daya hidupnya lebih lama.
-Memungkinkan adanya perbaikan-perbaikan lewat persilangan baru
Menghasilkan tanaman yang berakar tunggang dalam sehingga tahan terhadap bahaya kekeringan, banjir, dan tahan rebah.
-Memungkinkan adanya perbaikan-perbaikan lewat persilangan baru
Menghasilkan tanaman yang berakar tunggang dalam sehingga tahan terhadap bahaya kekeringan, banjir, dan tahan rebah.
Faktor yang mempengaruhi mutu benih :
-Kemurnian benih
Maksudnya adalah tidak tercampur dengan varietas lain. dan homegen (tidak tercampur dengan kotoran lain)
-Daya kecambah dan kecepatan kecambah
Maksudnya adalah kemampuan tayan tenaga tumbuh untuk berkecambah dinyatakan dengan banyaknya biji yang berkecambah dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam (%).
-Kandungan air
Air yang yang terlalu banyak akan mengakibatkan benih menjadi capat mati karena kakurangan O2, dan sebaliknya apabila dalam kekurangan air. Tanaman /benih juga akan mati. Jadi , dalam keadaan pas (tidak kuran gdan tidak lebih ) .Kadar air biji akan cukup tinggi justru akan memacu metabolisme biji sehingga biji tersebut akan menjadi tidak tahan disimpan
BAB III
METODOLOGOI
Bahan dan Alat
Benih kopi, abu dapur, abu alang-alang, abu sekam.padi/jerami padi, tanah, pasir, pupuk kandang, atap rumbia, tali rapia, paku, bambu, ember plastik, dithen M-45, label nama, spidol,polibag/bak perkecambahan, cetok, ayakan diameter 0,5 cm, mistar, termometer dan sebagainya.
Cara kerja/pelaksanaan pekerjaan
-Menyiapkan bak perkecambahan dari plastik dengan ukuran minimal 30x50cm2 sebanyak 4 buah atau bak perkecambahan dari kayu dengan ukuran 50 x 100cm2.
-Mengisi bak perkecambahan dengan pasir halus yang telah diayak setebal 10-15 cm.
-Meletakkan bak yang telah diisi pasir tersebut dibawah naungan yang telah disiapkan terlebih dahulu, tepatnya dirumah kaca laboratorium agronomi fakultas pertanian universitas bengkulu.
-Menyiapkan benih dan memperlakukan dengan abu
-Meletakkan bak yang telah diisi pasir tersebut dibawah naungan yang telah disiapkan terlebih dahulu, tepatnya dirumah kaca laboratorium agronomi fakultas pertanian universitas bengkulu.
-Menyiapkan benih dan memperlakukan dengan abu
-Ambil buah kopi yang telah masak pada dompolan cabang bagian tengah,ü kupas kulitnya yang membungkus biji kopi dan hilangkan pulpnya sesuai denagn perlakuaan.
-Dalam memperlakukan benih dengan abu, yaitu : campuran benih dengan abu yang telah diisikanü
-Benih yang telah dicuci bersih lalu dilanjutkan dengan perlakuaan perendaman dalam air sesuai dengan perlakuan masing-masing. Dalam memperlakukan perendaman ini, usahakan saat selesainya bersamaan yaitu dengan cara memperlakukan perendaman yang paling lam selanjutnya diikuti dengan perendaman lebih pendek waktunya dari yang sebelumnya.
-Benih yang telah dilakukan, selanjutnya ditanam dalam bak perkecambahan dengan jarak tanam 3 x 2 cm. Petakan masing-masing perlakuaan dalam bak perkecambahan agar diacak, kemudian masing-masing perlakuan agar diberi label untuk memudahkan dalam pengamatan
-Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore, dalam penyiraman agar diperhatikan untuk tidak merubah posisi benih yang telah ditanam tersebut.
-Dalam memperlakukan benih dengan abu, yaitu : campuran benih dengan abu yang telah diisikanü
-Benih yang telah dicuci bersih lalu dilanjutkan dengan perlakuaan perendaman dalam air sesuai dengan perlakuan masing-masing. Dalam memperlakukan perendaman ini, usahakan saat selesainya bersamaan yaitu dengan cara memperlakukan perendaman yang paling lam selanjutnya diikuti dengan perendaman lebih pendek waktunya dari yang sebelumnya.
-Benih yang telah dilakukan, selanjutnya ditanam dalam bak perkecambahan dengan jarak tanam 3 x 2 cm. Petakan masing-masing perlakuaan dalam bak perkecambahan agar diacak, kemudian masing-masing perlakuan agar diberi label untuk memudahkan dalam pengamatan
-Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore, dalam penyiraman agar diperhatikan untuk tidak merubah posisi benih yang telah ditanam tersebut.
-Bersikan tempat perkecamabahan tersebut dari gangguan herba yang tumbuh dengan menggunakan tangan secara hati-hati.
-Amati setiap hari benih yang dikecambahkan tersebut, dan catat apabila ada benih yang berkecambah untuk setiap perlakuan, pengamtan dilakukan sampai batas waktu yang telah ditentukan
-Pada periode perkecambahan amatilah sifat-sifat tanaman seperti 5 benih berkecambah
-Pada periode perkecambahan amatilah sifat-sifat tanaman seperti 5 benih berkecambah
Tinggi kecambah yang dihitung dari pangkal batang sampai ujung daun
Hitung berat basah masing-masing kecamabah pada masing-masing perlakuan
-Pindahkan kecamabah yng telah ditukar tersebut kedalam polibag ukuran 10-15 cm yang telah diisi dengan media camapuran tanah :pasir:pupuk. Dengan jumlah setiap perlakuan berjumlah 3 kecambah
-Sembilan mingu setelah pemindahan kedalam polibag, amatilah terhadap sifat-sifat tanaman tersebut : tinggi tanaman, jumlah daun
-Sembilan mingu setelah pemindahan kedalam polibag, amatilah terhadap sifat-sifat tanaman tersebut : tinggi tanaman, jumlah daun
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil :
Tanaman kopi tidak ada yang tumbuh, meskipun radikula benih sudah muncul , pada pengamatan sebelumnya radikula sudah ada beberapa yang muncul. Namun,pada pengamantan berikutnya radikula sudah mati dan benih yang lain yang belum berkecambah tidak berkecambah juga. Terdapat factor yang menyebabkan tidak berkecambahnya benih ini , factor yang paling kuat adalah Karena factor lingkungan.
PEMBAHASAN
Dilakukan ekstraksi benih dengan baikdan benar untuk mempercepat proses perkecambahan
alat dan bahan ekstraksi dengan menggunakan berbagai macam alat ekstraksi misalnya dengan menggunakan abu dapur, abu alang-alang, abu sekam/jerami padi.
alat dan bahan ekstraksi dengan menggunakan berbagai macam alat ekstraksi misalnya dengan menggunakan abu dapur, abu alang-alang, abu sekam/jerami padi.
Benih tidak tumbuh karena tempat nampan bibit diletakkan pada daerah terbuka dan terkena sinar matahari, kurangnya kebutuhan air dan bahan makanan. Benih kopi memang sudah menumbuhkan radikula, akan tetapi radikulanya mati karena kurang air dan tidak ditempatkan pada kondisi suhu yang lembab.
Hal lain yang mungkin menyebabkan lamanya perkecambahan dan tidaktumbuh adalah tidak tepat melakukan ekstraksi , dilakuakan terlalu lama, sehingga merusak benih. Dari hal ini dapat disnimpulkan bahwa perkecambahan erat hubungannnya dengan kondisi lingkungan. Apbila kondsi lingkungan yang tidak baik, maka pertumbuhan tanaman juga tidak akan baik dan tidak normal. Pada perkecambahan yang kami lakukan sudah ada bebemrapa tanaman yang memuncukan radikula, akan tetapi tidak bertahan lama dan mati. Walapun demikian , penyiraman benih kami lakukan , tapi itu mungkin tidak cukup. Faktor yang menyebabkan tidak tumbuhnya juga adalah dengan terkenanya sinar matahari menyebabkan media pasir akan panas dan bisa mematikan benih . Dengan factor ini menyebabkan benih tidak ada yang tumbuh dan data untuk dianalisis tiak ada.
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami laksanakankan, bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkecambahan . Percobaan ini kurang sempurna sehingga tidak ada data yang dapat digunakan untuk di Analiss . Sifat-sifat yang diamati tidak ada, karena tidak ada benih yang berkecambah.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, dkk. 2012, Penuntun Praktikum Budidaya Tanaman Tahunan. Program Studi Agronomi. ` UNIB, Bengkulu
Nur, A.M. 1994. Penyambungan Sebagai Teknologi Alternatif Konservasi Kopi arabika ke Kopi Robusta. Warta Pusat penelitian Kopi dan Kakao, Jember
Demikianlah Artikel PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN
Sekianlah artikel PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2012/07/perlakuan-benih-kopi-sebelum.html
0 Response to "PERLAKUAN BENIH KOPI SEBELUM DIKECAMBAHKAN"
Posting Komentar