LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM

LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM - Hallo sahabat Belajar Pertanian Organik, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Laporan praktikum, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM
link : LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM

Baca juga


LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TANAMAN
“GEOTROPISME”

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas.
Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi :
  • Gerak endonom adalah   gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel.
  • Gerak etionom adalah   gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. contoh rangsangan dari luar adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll.
  • Gerak higrokopis adalah   gerak yang disebabkan oleh berkurangnya kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium menjadi retak
1.2    Tujuan
Praktiukum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh sensor pada ujung akar terhadap gerakan akar tanaman akibata adanya gaya gravitasi bumi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis. (Uya, 2010).
Iritabilitassalah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel. (Rinaldi, 2010)
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalahorgan-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.(Nopi, 2009).
Contoh  geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak disbanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).(Anonim, 2007).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil Pengamatan
Perlakuan
Panjang akar dan sudut pembengkokan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dipotong :
Awal
Akhir
Sudut










0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,2
0,1
0,2
0,3
0,2
0,1
0,2
0,3
0,1
0,1










Tak dipotong :
Awal
Akhir
Sudut










2
3
2
3
0,5
2
2
1,5
2
1
2,5
5
3
4
1
2,8
3
2
2,5
1,5











4.2    Pembahasan
Auxin adalah salah satu ormone tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan (growth and development) suatu tanaman.  Di dalam alam, stimulasi auxin pada pertumbuhan celeoptile ataupun pucuk suatu tanaman, merupakan suatu hal yang dapat dibuktikan. Seperti pada praktikum geotropisme kali ini mengamati pengaruh sensor pada ujung akar  terhadap gerakan akar tanaman akibat adanya gaya gravitasi bumi.
Percobaan kali ini menggunakan sampel kecambah kacang hijau. Kecambah kacang hijau dipilih yang mempnyai akar yang panjang. Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakukan yaitu dengan perlakuan dipotong dan tidak di potong. Masing-masing perlakuan di di isi dengan 10 sampel. Setelah sampel dipilih, sampel diletakkan pada tempat yang telah disediakan dengan sedemikian rupa dan didiamkan selama 24 jam.
Untuk perlakuan dipotong, masing-masing panjang akar sampel adalah 0 cm dan setelah 24 jam akar kecambah kacang hijau bertambah panjang yaitu : sampel 1 bertambah sebanyak 0,2 cm, sampel 2 bertambah sebanyak 0,1 cm, sampel 3 bertambah sebanyak 0,3 cm, sampel 4 bertambah sebanyak 0,3 cm, sampel 5 bertambah sebanyak  0,2 cm, sampel 6 bertambah sebanyak 0,1 cm, ssampel 7 bertambah sebanyak 0,2 cm, sampel 8 bertambah sebanyak 0,3 cm, sampel 9 bertambah sebanyak 0,1 cm dan sampel 10 bertambah sebanyak 0,1 cm.
Sedangkan untuk perlakuan yang tidak dipotong diperoleh hasil perpanjangan akar kecambah kacang hijau yaitu untuk sampel 1 dengan panjang awal akarnya adalah 2 cm, lalu setelah didiamkan selama 24 jam panjang akar bertambah sebanyak 0,5 cm sehingga menjadi 2,5 cm. begitu juga untuk sampel-sampel berikutnya, semua sampel bertambah panjang tetapi pertambahan masing-masing sampel berbeda.
Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
Pada gerak tropisme pergerakan yang terjadi adalah karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang, sedangkan pada gerak taksis pergerakan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh suatu hormon pertumbuhan.
 
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya.
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif.
Gerak pada tumbuhan merupakan gerak dari sebagian organ-organnya saja, seperti akar, batang, ranting dan daun tumbuhan tidak mempunyai system syaraf indera.
Pertambahan panjang akar masing-masing sampel berbeda. Hal ini disebabkan karena karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang.


 DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2007. Bagaimana Cara Tumbuhan Bergerak. Diakses 20 November 2011 di http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/02/bagaimanakah-cara-tumbuhan-bergerak/
Nopi. 2009. Fototrofisme. Diakses 20 November 2011 di http://nopiblogspot.blogspot.com/2009/01/fototropisme.html
Rinaldi. 2010. Mengamati Gerak Fototropisme. Diakses 20 November 2011 di http://rinaldi89.blogspot.com/2010/01/mengamati-gerak-fototropisme-dan.html
Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Diakses 20 November 2011 di http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2011994-gerak-pada-tumbuhan/


Demikianlah Artikel LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM

Sekianlah artikel LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM dengan alamat link https://caramenanamorganik.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-geotropisme-fistum.html

0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM GEOTROPISME | FISTUM"

Posting Komentar